HefLdMeicEtUwtueWBWH3PTTkGBfKDvF5ornRJYT
Bookmark

Riyadul Badi'ah: Bab Wudhu

Assalamualaikum...

Riyadul Badi'ah: Bab Wudhu

Pada bab ini Mushonnif akan menjelaskan dan menjabarkan tentang

  • 6 Fardhu Wudhu
  • Sunnah - sunnah Wudhu
  • Bersiwak


(الرياض البديعة)

باب الوضوء

الفروض التي لايصح الوضوء إلا بها ستة

الأول النية ويجب أن تكون مقرونة بأول جزء يغسله من الوجه وينوي المتوضئ رفع الحدث أو فرض الوضوء أو الوضوء فقط أو نحو ذلك

والثاني غسل الوجه من منابت شعر الرأس إلى منتهى الذقن ومن وتد إحدى الأذنين إلى وتد الأخرى. ويجب غسل الشعر النابت في الوجه ظاهرا وباطنا إلا اللحية الغزيرة فيكفي غسل ظاهرها فقط والسنة تخليل باطنها. ويجب أيضا غسل السلعة النابتة في الوجه وإن طالت

والثالث غسل اليدين مع المرفقين ويجب غسل الشعر النابت عليهما ظاهرا وباطنا وإن كثر وطال وغسل سلعتهما وإن طالت

والرابع مسح جزء من جلد الرأس أو من الشعر النابت فيه ولو رأس شعرة واحدة بشرط أن لا يمسح على الطويل الخارج عن حد الرأس

والخامس غسل الرجلين مع الكعبين من كل رجل وشعر الرجلين وسلعتهما كشعر اليدين ويجب تحريك الخاتم الضيق وتخليل أصابع اليدين والرجلين إن كان الماء لايصل إليها إلا بذلك

والسادس ترتيب الأعضاء بأن يقدم الوجه على اليدين واليدين على الرأس والرأس على الرجلين

ويجب في الوضوء إزالة الأوساخ التي تمنع وصول الماء إلى الأعضاء إلا إن كان في إزالتها شدة مشقة ومثلها الأوساخ التي تحت الأظفار ولايكفي مسح الأعضاء المغسولة بل لابد من سيلان الماء عليها وإذا ترك لمعة صغيرة من عضو ولو سهوا لم يصح الوضوء حتى يغسلها ويعيد غسل الأعضاء التي بعدها

وسنن الوضوء كثيرة منها استقبال القبلة فيه، والتسمية مقرونة بأوله، وغسل الكفين معا إلى الكوعين، ثم المضمضة، ثم الإستنشاق، ومسح الرأس كله، ثم مسح الأذنين معا ظاهرا وباطنا بماء جديد، وتقديم اليمين على الشمال من اليدين والرجلين، وتطهير كل عضو ثلاث مرات متوالية، والموالاة فيه

وأما السواك فليس من السنن الخاصة بالوضوء بل هو سنة في كل حال إلا في الصوم فيكره من الزوال إلى الغروب ويتأكد استحبابه عند الوضوء ومحله فيه قبل المضمضة ويتأكد أيضا غند تغير الفم والإنتباه من النوم وإرادة الصلاة وقراءة القرآن والعلم وتحصل السنة فيه بكل طاهر خشن يزيل صفرة الأسنان ولو خرقة وأفضله الأراك اليابس المبلول بالماء


Panduan Lengkap Tata Cara Wudhu: Rukun, Syarat Sah, dan Sunnah Sesuai Kaidah Fikih

Wudhu bukan sekadar membasuh wajah dan tangan dengan air. Dalam syariat Islam wudhu adalah syarat mutlak sahnya ibadah sholat. Kesalahan kecil dalam berwudhu dapat berakibat tidak sahnya rangkaian ibadah lainnya. Oleh karena itu, memahami rukun (fardhu) dan detail teknis wudhu sangatlah penting.

1. Enam Rukun (Fardhu) Wudhu yang Wajib Dipenuhi

Wudhu seseorang dianggap tidak sah kecuali jika memenuhi enam rukun berikut ini:

  1. Niat: Dilakukan tepat saat air pertama kali menentuh bagian wajah. Anda dapat berniat dalam hati untuk mengangkat hadas kecil atau melakukan kewajiban wudhu
  2. Membasuh Wajah: Batasan wajah dimulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala (atas) hingga dagu (bawah), serta dari pangkal telinga kanan hingga telinga kiri. Semua rambut yang ada di wajah wajib dibasuh luar dan dalam, kecuali janggut pria yang sangat lebat (cukup bagian luarnya saja)
  3. Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku: Pastikan air membasuh seluruh kulit, rambut, tangan, bahkan daging tambahan atau kuku yang ada di area tangan
  4. Mengusap Sebagian Kepala: Minimal mengusap sebagian kulit kepala atau sehelai rambut yang masih berada dalam batas area kepala
  5. Membasuh Kedua Kaki Hingga Mata Kaki: Mencakup seluruh bagian kaki, termasuk sela-sela jari dan rambut kaki
  6. Tertib: Dilakukan secara berurutan sesuai urutan di atas (tidak boleh mendahulukan kaki sebelum wajah)

2. Ketentuan Detail Agar Wudhu Sempurna

Seringkali wudhu dianggap tidak sah karena hal-hal kecil yang terlewatkan. Berikut adalah poin penting yang harus diperhatikan:

  • Penghalang Air: Wajib menghilangkan segala kotoran yang menghalangi air sampai ke kulit, termasuk kotoran di bawah kuku, kecuali jika sangat sulit dihilangkan (مشقة) 
  • Air Harus Mengalir: Untuk anggota tubuh yang wajib "dibasuh" (seperti tangan, wajah, dan kaki), air harus mengalir di atasnya, bukan sekadar diusap dengan tangan basah
  • Jangan Ada yang Terlewat: Jika tertinggal satu titik kecil saja yang tidak terkena air, maka wudhu tidak sah. Anda harus membasuh bagian yang terlewat tersebut dan mengulang urutan anggota tubuh setelahnya demi menjaga rukun Tertib
  • Benda Penghalang: Cincin yang sempit wajib digerakkan agar air bisa masuk ke kulit di bawahnya

3. Menyempurnakan Wudhu dengan Sunnah

Untuk meraih pahala yang lebih besar, sangat dianjurkan menjalankan sunnah-sunnah wudhu berikut:

  • Menghadap Kiblat
  • Membaca Basmalah di awal
  • Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebelum memulai
  • Berkumur-kumur (مضمضة) dan menghirup air ke hidung (استنشاق)
  • Mengusap seluruh bagian kepala (bukan hanya sebagian)
  • Mengusap kedua telinga luar dan dalam dengan air baru
  • Mendahulukan bagian kanan (تيامن)
  • Membasuh setiap anggota sebanyak tiga kali secara berkesinambungan (موالاة)

4. Keutamaan Bersiwak

Bersiwak adalah sunnah yang sangat ditekankan, terutama saat hendak berwudhu (sebelum berkumur). Siwak berfungsi membersihkan mulut dan menghilangkan warna kuning pada gigi

  • Media Siwak: Bisa menggunakan benda apa saja yang suci dan kasar (spseti kain), namun yang paling utama adalah kayu Arok
  • Hukum Puasa: Bagi orang yang berpuasa, bersiwak hukumnya makruh jika dilakukan setelah waktu Dzuhur (زوال) hingga terbenamnya matahari

Kesimpulan

Memahami rukun dan sunnah wudhu adalah langkah awal menuju ibadah yang berkualitas. Dengan memastikan seluruh bagian tubuh yang wajib terbasuh dengan sempurna dan menjaga ketertiban urutannya, kita dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan sesuai syariat.

Wassalamualaikum...

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Post a Comment