HefLdMeicEtUwtueWBWH3PTTkGBfKDvF5ornRJYT
Bookmark

Kitab Tijan Darory: Silsilah Nabi Muhammad SAW

Pada penutup ini, Mushonnif menjelaskan bahwa setiap orang (baik laki-laki maupun perempuan) wajib mengetahui Nasabnya / Silsilahnya Nabi Muhammad SAW dari jalur Ayah dan jalur Ibunya hanya sampai kepada Adnan.

Adapun mengetahui nasabnya Nabi SAW setelah Adnan, itu tidak Diwajibkan. Malah, menurut Imam Malik Dimakruhkan.

Namun, yang perlu diingat! Nabi SAW tidak dilahirkan kecuali melalui pernikahan yang sah seperti pernikahan dalam Islam. Mulai dari Nabi Adam hingga beliau dilahirkan oleh ayah dan ibunya.

Simak penjelasannya dibawah!


خاتمة

نسأل الله تعالى حسنها

يجب على الشخص أي الذكر والأنثى أن يعرف نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أبيه ومن جهة أمه إلى عدنان فقط

أما ما بعده فلا يجب معرقته بلا خلاف بل كرهه مالك

فأما نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أبيه فهو سيدنا محمد بن عبد الله فمن كلامه رضي الله عنه من الطويل

لقد حكم البادون في كل بلدة # بأن لنا فضلا على سادة الأرض

وأن أبي ذو المجد والسودد الذي # يسار به ما بين نشز إلى خفض

ابن عبد المطلب اسمه عامر أو شيبة الحمد

ابن هاشم اسمه عمرو أو عمر

ابن عبد مناف اسمه المغيرة

ابن قصي بضم ففتح اسمه زيد أو يزيد

ابن كلاب اسمه حكيم بفتح فكسر أو المغيرة أو المهذب

ابن مرة بضم الميم وفتح الراء المشددة

ابن كعب بفتح وسكون

ابن لؤي بالهمز وتركه لكن الأكثر الأول

ابن غالب بالغين المعجمة وكسر اللام

ابن فهر بكسر فسكون

ابن مالك وكنيته أبو حارث

ابن النضر اسمه قيس

ابن كنانة كان شيخا حسنا عظيم القدر تقصد العرب إليه لعلمه وفضله

ابن خزيمة بالتصغير

ابن مدركة بضم فسكون فكسر واسمه عمر على الصحيح وكان فيه نور النبي صلى الله عليه وسلم ظاهرا

ابن إلياس واسمه حسين وكنيته أبو عمرو وكان يسمع في صلبه تلبية النبي صلى الله عليه وسلم المعروفة في الحج

ابن مضر بضم ففتح اسمه عمرو وكنيته أبو إلياس

ابن نزار واسمه خلدان

ابن معد ولما سلط بختنصر على العرب أمر الله أرمياء أن يحمله على البراق كيلا تصيبه النقمة ففعل ذلك أرمياء واحتمله معه إلى أرض الشام فنشأ في بني إسرائيل ثم عاد بعد أن سكنت الفتنة بموت بختنصر

ابن عدنان وكان في زمن موسى عليه السلام على الصحيح

وأجمع العلماء على أن رسول الله صلى الله عليه وسلم إنما انتسب إلى عدنان وليس فيما بعده أي عدنان إلى آدم عليه الصلاة والسلام طريق صحيح فيما ينقل لما وقع فيه من الأقوال المختلفة المتباعدة

وأما نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أمه فهو سيدنا محمد بن آمنة بنت وهب بن عبد مناف بن زهرة بضم الزاي وسكون الهاء وهو اسم رجل على الصواب

ابن كلاب وعبد مناف الذي في نسبه صلى الله عليه وسلم من جهة أمه غير عبد مناف جده صلى الله عليه وسلم من جهة أبيه

وكلاب هذا أحد أجداده صلى الله عليه وسلم

فتجتمع أي آمنة معه صلى الله عليه وسلم في جده كلاب

ونسبه صلى الله عليه وسلم مطهر من سفاح الجاهلية ولم يلده إلا نكاح كنكاح الإسلام من لدن آدم إلى أن ولده صلى الله عليه وسلم أبوه وأمه

واستدل بعضهم بقوله صلى الله عليه وسلم لم أزل أنقل من أصلاب الطاهرين إلى أرحام الطاهرات

أن جميع آبائه صلى الله عليه وسلم وجميع أمهاته إلى آدم وحواء ليس فيهم كافر لأنه لا يوصف بالطهارة إلا المؤمن


Mengenal Nasab Mulia Nabi Muhammad SAW: Silsilah dari Adnan hingga Aminah

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, mengetahui atau mengenal Nasab Nabi SAW merupakan kewajiban bagi kita sebagai umatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Bukan hanya sekadar mengetahui urutan namanya, mengenal garis keturunan Rasulullah SAW hingga kakek moyangnya adalah sebuah kewajiban pengetahuan yang mendasar sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.

Apakah wajib mengetahui silsilah Nabi SAW hingga ke Nabi Adam?

Para ulama sepakat (tidak ada perdebatan) bahwa mengetahui Nasab Nabi SAW setelah Adnan itu "Tidak Wajib". Tidak ada jalur yang shohih mengenai silsilah dari Adnan hingga Nabi Adam AS, karena adanya perbedaan pendapat yang sangat jauh.

Bahkan hukumnya "Makruh" jika mengikuti pendapatnya Imam Malik.

Berikut ini rincian nasab mulia Nabi Besar Muhammad SAW dari jalur ayah maupun ibu

1. Nasab Nabi Dari Jalur Ayah

Garis keturunan dari sang ayah, Abdullah, merupakan deretan tokoh-tokoh terpandang di tanah Arab yang dikenal memiliki kemuliaan (muru'ah) dan kepemimpinan.

Yang diabadikan dalam syair:

"Orang-orang pedalaman di setiap negeri telah menetapkan bahwa kami memiliki keutamaan di atas para pemimpin bumi" 

"Dan ayahku adalah pemilik kemuliaan dan kepemimpinan yang namanya tersohor dari tempat tinggi hingga tempat yang rendah".

  • Muhammad bin Abdullah bin
  • Abdul Mutholib: Nama aslinya adalah Syaibatul Hamdi atau 'Amir
  • Hasyim: Bernama asli 'Amru atau Umar
  • Abdu Manaf: Namanya al-Mughiroh
  • Qushoy: Namanya Zaid atau Yazid
  • Kilab: Namanya Hakim, al-Mughiroh, atau al-Muhadzdzab
  • Murroh bin Ka'ab bin Lu'ay bin Gholib bin Fihr bin
  • Malik: Julukannya adalah Abu Harits
  • An-Nadr: Namanya Qais
  • Kinanah: Seorang tokoh agung yang menjadi rujukan bangsa arab karena ilmu dan keutamaannya
  • Mudrikah: Namanya Umar. Konon, cahaya kenabian telah nampak pada wajahnya 
  • Ilyas: Disebutkan bahwa dari tulang sulbinya pernah terdengar suara talbiyah haji
  • Mudhor bin Nizar bin
  • Ma'ad: Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa saat terjadi serangan besar oleh Bukhtanshor (Nebukadnezar), Allah memerintahkan Nabi Armiya untuk menyelamatkan Ma'ad (putra Adnan) ke tanah Syam hingga situasi aman, demi menjaga kelangsungan garis keturunan mulia ini
  • Adnan: Kakek moyang terakhir yang disepakati keabsahannya. Beliau hidup sezaman dengan Nabi Musa AS.

2. Nasab Nabi SAW dari Jalur Ibu (Pertemuan Dua Garis Suci)

Ibunda Rasulullah SAW adalah Sayyidah Aminah Binti Wahb. Silsilah beliau adalah:

  • Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhroh bin Kilab

Perlu dicatat bahwa Abdu Manaf pada jalur ibu berbeda dengan Abdu Manaf pada jalur ayah. Namun, kedua garis keturunan ini (ayah dan ibu) kemudian bertemu pada kakek yang sama, yaitu Kilab. Hal ini menunjukkan betapa murninya darah yang mengalir dalam diri Rasulullah SAW. 

3. Kesucian Nasab: Terbebas dari Noda Jahiliyyah

Syekh Nawawi menyebutkan bahwa salah satu keistimewaan Nabi Muhammad SAW adalah kesucian asal-usulnya. Sejak zaman Nabi Adam AS hingga orang tuanya (Abdullah dan Aminah), seluruh kakek moyang beliau menempuh jalan pernikahan yang sah seperti pernikahan dalam Islam.

Nabi bersabda:

Aku terus menerus berpindah dari sulbi laki-laki yang suci ke rahim perempuan yang suci

Para ulama berpendapat mengenai penggunaan kata "suci" (thohir) dalam hadits tersebut merujuk pada keimanan, karena secara hakiki sifat suci dalam pandangan tauhid hanya disematkan kepada orang-orang yang bertauhid, bukan hanya sekadar suci secara fisik atau dari perbuatan zina.

Kesimpulan

Memahami nasab Nabi SAW membantu kita memahami bahwa beliau tumbuh dari garis keturunan terbaik di muka bumi.

Dengarkan
Pilih Suara
1x
* Mengubah pengaturan akan membuat artikel dibacakan ulang dari awal.
Post a Comment